Tadi pas gue iseng mau ngegambar di sketchBook tibatiba gue nemu tulisan-tulisan bijak. Yang tanpa disangka itu tulisan gue sendiri-_-. Ini isi tulisannya.
-
-
"Perasaan ini"
Kamu tau betapa sakitnya aku membohongi perasaanku sendiri?
Dan apakah kamu tau betapa sakit hati ini melihat ini semua?
Aku yakin kau tak tau. Dan tak ingin tau.
Semu ini membuatku SAKIT!
Ketika aku harus mencintaimu tapi tak kau sadari!
Ketika aku harus sabar melihat kau bersama dia. Dia yang tak begitu mencintaimu. Seperti besarnya cintaku padamu.
Aku ingin sekali menyudahi kisah dan perasaan ini. Tapi.......semakin aku mencoba melupakan,menjauh dan tak memperdulikanmu. Justru aku malah semakin rindu dan mencintaimu.
Sungguh, aku tersiksa dengan perasaan ini. Perasaan yang selalu membuat ku kecewa dan menangis. Perasaan yang hanya harapan kosong belaka. Perasaan yang tak harus diperjuangkan. Tapi masih saja aku perjuangkan. Walau menghasilkan luka.
Mungkin aku bodoh. Bodoh karena memperjuangkan perasaan ini. Sedangkan dia begitu asik dengan pasangannya. Dan tak memperdulikanku. Tapi aku percaya. Percaya bila nanti kamu akan merasa kehilanganku. Sata aku sudah menyerah dan pergi~ Mungkin sekarang kau hanya belum tersadar. Tersadar bahwa selama ini ada orang yang tulus mencintaimu. Dan kau malah memilih dia. Dia yang terkadang tak memperdulikanmu. Kisah ini memang rumit.
Terkadang aku juga berfikir. Untuk apa aku memperjuangkan perasaan ini sendirian? Untuk apa aku sellau menghubunginya dengan memulai sms/chat duluan? Untuk apa aku mengganggunya dengan hal-hal yang tak penting. Yang terkadang hanya menyanyakan "lagi apa?" dan membicarakan hal-hal yang aneh(?) Tapi sekarang aku menemukan jawabannya. Aku melakukan itu semua karena aku sayang dia. Tulus. Jadi ketika aku harus memulai duluan itu memang resiko ku karena telah memilih untuk mencintainya dengan tulus. Terkadang memang ketulusan itu menyakitkan~ Tapi orang yang tulus akan dapat balasan yang setimpal:). Memang tekadang sesuatu terasa lebih berharga ketika sudah tiada. Karena itu aku percaya jika sekrang dia belum menyadari ketulusanku. Nanti, ketika aku menyerah dan pergi bersama yang lain. Dia baru akan merasakan kehilangan dan merindukanku:).
-
-
kurang bijak apa coba tuh tulisan di diary gue? Gue ga nyangka ternyata gue punya jiwa puitis juga cuy. Wkwk~
-
-
"Perasaan ini"
Kamu tau betapa sakitnya aku membohongi perasaanku sendiri?
Dan apakah kamu tau betapa sakit hati ini melihat ini semua?
Aku yakin kau tak tau. Dan tak ingin tau.
Semu ini membuatku SAKIT!
Ketika aku harus mencintaimu tapi tak kau sadari!
Ketika aku harus sabar melihat kau bersama dia. Dia yang tak begitu mencintaimu. Seperti besarnya cintaku padamu.
Aku ingin sekali menyudahi kisah dan perasaan ini. Tapi.......semakin aku mencoba melupakan,menjauh dan tak memperdulikanmu. Justru aku malah semakin rindu dan mencintaimu.
Sungguh, aku tersiksa dengan perasaan ini. Perasaan yang selalu membuat ku kecewa dan menangis. Perasaan yang hanya harapan kosong belaka. Perasaan yang tak harus diperjuangkan. Tapi masih saja aku perjuangkan. Walau menghasilkan luka.
Mungkin aku bodoh. Bodoh karena memperjuangkan perasaan ini. Sedangkan dia begitu asik dengan pasangannya. Dan tak memperdulikanku. Tapi aku percaya. Percaya bila nanti kamu akan merasa kehilanganku. Sata aku sudah menyerah dan pergi~ Mungkin sekarang kau hanya belum tersadar. Tersadar bahwa selama ini ada orang yang tulus mencintaimu. Dan kau malah memilih dia. Dia yang terkadang tak memperdulikanmu. Kisah ini memang rumit.
Terkadang aku juga berfikir. Untuk apa aku memperjuangkan perasaan ini sendirian? Untuk apa aku sellau menghubunginya dengan memulai sms/chat duluan? Untuk apa aku mengganggunya dengan hal-hal yang tak penting. Yang terkadang hanya menyanyakan "lagi apa?" dan membicarakan hal-hal yang aneh(?) Tapi sekarang aku menemukan jawabannya. Aku melakukan itu semua karena aku sayang dia. Tulus. Jadi ketika aku harus memulai duluan itu memang resiko ku karena telah memilih untuk mencintainya dengan tulus. Terkadang memang ketulusan itu menyakitkan~ Tapi orang yang tulus akan dapat balasan yang setimpal:). Memang tekadang sesuatu terasa lebih berharga ketika sudah tiada. Karena itu aku percaya jika sekrang dia belum menyadari ketulusanku. Nanti, ketika aku menyerah dan pergi bersama yang lain. Dia baru akan merasakan kehilangan dan merindukanku:).
-
-
kurang bijak apa coba tuh tulisan di diary gue? Gue ga nyangka ternyata gue punya jiwa puitis juga cuy. Wkwk~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar